A.
LATAR BELAKANG
Istilah
tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi
saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Dan
untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologik
seseorang yang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan,
yaitu faktor genetik, lingkungan bio-fisiko-psiko sosial dan perilaku. Proses
yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberika ciri tersendiri pada
setiap anak.
Oleh karena itu, tumbuh
kembang harus menjadi perhatian bagi pemerintah, tenaga kesehatan, dan
masyarakat khususnya supaya anak Indonesia dapat mencapai kesehatan yang
optimal. Memiliki anak dengan
tumbuh kembang yang optimal adalah dambaan setiap orang tua. Untuk mewujudkannya
tentu saja orang tua harus selalu memperhatikan,mengawasi, dan merawat anak
secara seksama. Proses tumbuh kembang anak dapat berlangsung secara alamiah,
tetapi proses tersebut sangat tergantung kepada orang dewasa atau orang tua.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa
ini pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.
Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas,kesadaran
sosial, emosional, dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan
landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian
juga dibentuk pada masa ini. Pada masa periode kritis ini, diperlukan rangsangan
atau stimulasi yang berguna agar potensinya berkembang. Perkembangan anak akan
optimal bila interaksi diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai
tahap perkembangannya, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan. Untuk bisa
merawat dan membesarkan anak secara maksimal tentu kita perlu mengetahui banyak
hal yang berkaitan dengan anak itu sendiri, yang pada gilirannya akan menjadi
bekal yang sangat berharga bagi kita dalam merawat dan membesarkan buah hati
kita.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan tumbuh dan
kembang?
2. Apa saja ciri-ciri tumbuh kembang anak?
3. Jenis-jenis stimulasi yang dibutuhkan oleh
anak?
4. Bagaimana stimulasi tumbuh kembang anak?
5. Apa saja ciri-ciri alat permainan untuk
anak di bawah 5 tahun?
TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah
Stimulasi Tumbuh Kembang pada bayi dan balita adalah mempelajari berbagai hal
yang berhubungan dengan segala upaya untuk menjaga dan mengoptimalkan tumbuh
kembang anak baik fisik, mental, sosial. Juga menegakkan diagnosis dini setiap
kelainan tumbuh kembang dan kemungkinan penanganan yang efektif, serta mencari
penyebab dan mencegah keadaan tersebut.
BAB II
TINJAUAN
TEORITIS
2.1
TUMBUH KEMBANG PADA BALITA
A. DEFINISI
1. Pertumbuhan (growth) berkaitan
dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel,
organ maupun induvidu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram),
ukuran panjang (cm, meter).
2.
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur sebagai
hasil dari proses pematangan. Menyangkut perkembangan emosi, intelektual dan
tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
TUMBUH
KEMBANG ANAK SEHAT
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan
dalam besar,jumlah, atau ukuran, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram,
kilogram) dan
ukuran
panjang (cm, meter), sedangkan perkembangan adalah bertambahnya
kemampuan
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dari seluruh bagian tubuh
sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga
perkembangan
emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil berinteraksi dengan
lingkungannya.
Secara umum terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi tumbuh
kembang
anak, yaitu:
1.
Faktor genetik
Faktor
genetik ini yang menentukan sifat bawaan anak tersebut. Kemampuan
anak
merupakan ciri-ciri yang khas yang diturunkan dari orang tuanya.
2.
Faktor lingkungan
Yang
dimaksud lingkungan yaitu suasana di mana anak itu berada. Dalam hal ini
lingkungan
berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak untuk tumbuh
kembang
sejak dalam kandungan sampai dewasa. Lingkungan yang baik akan
menunjang
tumbuh kembang anak, sebaliknya lingkungan yang kurang baik
akan
menghambat tumbuh kembangnya.
Kebutuhan
dasar anak untuk tumbuh kembang, secara umum dibagi menjadi 3
kebutuhan
dasar yaitu:
1.
Kebutuhan fisik-biomedis (”ASUH”)
Meliputi:
- pangan/gizi
- perawatan kesehatan dasar: imunisasi,
pemberian ASI,
penimbangan
yang teratur, pengobatan
- pemukiman yang layak
- kebersihan perseorangan, sanitasi
lingkungan
- pakaian
- rekreasi, kesegaran jasmani
2.
Kebutuhan emosi/kasih sayang (”ASIH”)
Kasih
sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat dan
kepercayaan
dasar untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik
fisik,
mental, atau psikososial.
3.
Kebutuhan akan stimulasi mental (”ASAH”)
Stimulasi
mental mengembangkan perkembangan kecerdasan,
kemandirian,
kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika, produktivitas
dan
sebagainya.
Anak
yang mendapat ASUH, ASIH, dan ASAH yang memadai akan mengalami
tumbuh
kembang yang optimal sesuai dengan potensi genetik yang dimilikinya.
B. CIRI-CIRI TUMBUH KEMBANG ANAK
1. Tumbuh kembang adalah proses yang kotinu
sejak dari konsepsi sampai maturitas atau dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor
bawaan dan lingkungan.
2. Pola perkembangan anak adalah sama pada
semua anak, tetapi kecepatannya berbeda antara anak yang satu dengan yang lain
berbeda.
3. Perkembangan erat hubungannya dengan
maturasi sistem susunan saraf.
4. Aktivitas seluruh tubuh diganti respon
individu yang khas
5. Arah perkembangan anak adalah
sefalokaudal.
6.
Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum
gerakan volunter tercapai.
Periode
penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada
masa
ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan
anak
selanjutnya. Pada masa balita ini kemampuan berbahasa, kreativitas, sosial,
emosional
dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan
perkembangan
berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga
dibentuk
pada masa ini.
Deteksi
dini perkembangan anak dilakukan dengan cara pemeriksaan
perkembangan
secara berkala, apakah sesuai dengan umur atau telah terjadi
penyimpangan
dari perkembangan normal. Empat parameter yang dipakai dalam
menilai
perkembangan anak adalah:
1.
Gerakan motorik kasar (pergerakan dan sikap tubuh).
2.
Gerakan motorik halus (menggambar, memegang suatu benda dll).
3.
Bahasa (kemampuan merespon suara, mengikuti perintah, berbicara
spontan).
4.
Kepribadian/tingkah laku (bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya).
C. JENIS-JENIS STIMULASI YANG DI BUTUHKAN OLEH ANAK
Stimulasi aspek fisik. Rangsangan untuk
fisik bayi dan balita amat diperlukan, karena pada usia mereka perkembangan
syaraf-syaraf motorik sangat pesat. Melakukan gerakan-gerakan sederhana seperti
berlari, berjalan, menari akan sangat membantu perkembangan mereka.
Stimulasi aspek emosi. Kenalkan mereka
dengan bentuk emosi dasar, bahagia dan sedih. Dengan menghiburnya pada saat
menangis karena mainannya rusak akan membantu. Ajari pula mereka untuk berbagi
dengan teman sebayanya, misalnya dengan bernagi mainan, sehingga dapat
menimbulkan kepekaan untuk bertoleransi dan berperilaku menyenangkan.
Stimulasi aspek spiritual.
Ajarilah anak untuk berdoa dengan menggunakan kata-kata yang sederhana,
mengucapkan terimakasih kepada tuhan atas makanan, hari yang indah, dan meminta
maaf atas kesalahan yang dilakukan hari itu. Akan membuat anak semakin peka.
Ajak juga mereka ke tempat ibadah, dan membacakan dongeng dan kisah-kisah para
nabi juga akan membantu meningkatkan moral.
Stimulasi aspek intelektual. Rangsangan intelektual dapat dilakukan dengan
sering memberikan buku bacaan, mengajak anak melakukan permainan, dan rekreasi
bersama, dan juga dengan rajin menjawab keingintahuan anak. Jadi sebagai
orangtua juga harus rajin belajar agar sanggup memenuhi dan menjawab
keingintahuan anak dengan baik dan benar.
Stimulasi aspek sosial.
Anak pun harus diajari untuk peka terhadap lingkungan sekitarnya. Membantu
menjaga adik, membantu orangtua yang sedang sibuk, akan merangsang kepekaan
alaminya.
Agar stimulasi ini dapat menunjukkan hasil yang baik, kita tidak boleh melupakan istirahat yang cukup dan asupan nutrisinya. Gizi yang baik amat sangat dibutuhkan oleh anak, karena mereka sedang berada dalam masa pertumbuhan. Jadi asupan nutrisi tentunya amat dibutuhkan untuk perkembangan fisik, daya tahan tubuh, pencernaan, dan juga tentunya untuk perkembangan otak mereka.
Agar stimulasi ini dapat menunjukkan hasil yang baik, kita tidak boleh melupakan istirahat yang cukup dan asupan nutrisinya. Gizi yang baik amat sangat dibutuhkan oleh anak, karena mereka sedang berada dalam masa pertumbuhan. Jadi asupan nutrisi tentunya amat dibutuhkan untuk perkembangan fisik, daya tahan tubuh, pencernaan, dan juga tentunya untuk perkembangan otak mereka.
D.
STIMULASI DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
Kemampuan
dan tumbuh kembang anak perlu dirangsang oleh orang tua agar
anak
dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan sesuai umurnya. Stimulasi
adalah
perangsangan (penglihatan, bicara, pendengaran, perabaan) yang datang dari
lingkungan
anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan lebih cepat
berkembang
dibandingkan anak yang kurang bahkan tidak mendapat stimulasi.
Stimulasi
juga dapat berfungsi sebagai penguat yang bermanfaat bagi perkembangan anak.
Berbagai macam stimulasi seperti stimulasi visual (penglihatan), verbal
(bicara),auditif (pendengaran), taktil (sentuhan) dapat mengoptimalkan
perkembangan anak. Pemberian stimulasi akan lebih efektif apabila memperhatikan
kebutuhankebutuhan anak sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya. Pada tahap
perkembangan
awal anak berada pada tahap sensori motorik. Pemberian stimulasi
visual
pada ranjang bayi akan meningkatkan perhatian anak terhadap lingkungannya,
bayi
akan gembira dengan tertawa-tawa dan menggerak-gerakkan seluruh tubuhnya.
Tetapi
bila rangsangan itu terlalu banyak, reaksi dapat sebaliknya yaitu perhatian
anak
akan berkurang dan anak akan menangis. Pada tahun-tahun pertama anak belajar
mendengarkan. Stimulus verbal pada periode ini sangat penting untuk
perkembangan bahasa anak pada tahun pertama kehidupannya. Kualitas dan
kuantitas vokal seorang anak dapat bertambah dengan stimulasi verbal dan anak
akan belajar menirukan kata-kata yang didengarnya. Tetapi bila simulasi auditif
terlalu banyak (lingkungan ribut) anak akan mengalami kesukaran dalam
membedakan berbagai macam suara. Stimulasi visual dan verbal pada permulaan
perkembangan anak merupakan stimulasi awal yang penting, karena dapat
menimbulkan sifat-sifat ekspresif misalnya mengangkat alis, membuka mulut dan
mata seperti ekspresi keheranan. Selain itu anak juga memerlukan stimulasi
taktil, kurangnya stimulasi taktil dapat menimbulkan penyimpangan perilaku
sosial, emosional dan motorik.
Perhatian
dan kasih sayang juga merupakan stimulasi yang diperlukan anak,
misalnya
dengan bercakap-cakap, membelai, mencium, bermain. Stimulasi ini akan
menimbulkan
rasa aman dan rasa percaya diri pada anak, sehingga anak akan lebih
responsif
terhadap lingkungannya dan lebih berkembang. Pada anak yang lebih besar yang
sudah mampu berjalan dan berbicara, akan senang melakukan eksplorasi dan
manipulasi terhadap lingkungannya. Motif ini dapat diperkuat atau diperlemah
oleh lingkungannya melalui sejumlah rekasi yang diberikan terhapap perilaku
anak tersebut. Misalnya anak akan belajar untuk mengetahui perilaku mana yang
membuat ibu senang/mendapat pujian dari ibu, dan perilaku mana yang mendapat
marah dari ibu. Anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang responsif
akan
memperlihatkan perilaku eksploratif yang tinggi. Stimulasi verbal juga
dibutuhkan
pada tahap perkembangan ini. Dengan penguasaan bahasa, anak akan
mengembangkan
ide-idenya melalui pertanyaan-pertanyaan, yang selanjutnya akan
mempengaruhi
perkembangan kognitifnya (kecerdasan).
Pada
masa sekolah, perhatian anak mulai keluar dari lingkungan keluarganya,
perhatian
mulai teralih ke teman sebayanya. Akan sangat menguntungkan apabila anak mempunyai
banyak kesempatan untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Melalui sosialisasi
anak akan memperoleh lebih banyak stimulasi sosial yang bermanfaat bagi perkembangan
sosial anak. Pada saat ini di Indonesia telah dikembangkan program untuk
anak-anak prasekolah yang bertujuan untuk menstimulasi perkembangan anak sedini
mungkin, dengan menggunakan APE (alat permainan edukatif). APE adalah alat
permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak disesuaikan dengan
usianya dan tingkat perkembangannya, serta berguna untuk pengembangan aspek
fisik (kegiatan-kegiatan yang menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik
anak), aspek bahasa (dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang benar),
aspek kecerdasan (dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk, warna.), dan aspek
sosial (khususnya dalam hubungannya dengan interaksi antara ibu dan anak,
keluarga, dan masyarakat). Bermain, mengajak anak berbicara, dan kasih sayang
adalah ’makanan’ yang penting untuk perkembangan anak, seperti halnya kebutuhan
makan untuk pertumbuhan badan. Bermain bagi anak tidak sekedar mengisi waktu
luang saja, tetapi melalui bermain anak belajar mengendalikan dan
mengkoordinasikan otot-ototnya, melibatkan persaan, emosi, dan pikirannya.
Sehingga dengan bermain anak mendapat berbagai pengalaman hidup, selain itu
bila dikakukan bersama orang tuanya hubungan orang tua dan anak menjadi semakin
akrab dan orang tua juga akan segera mengetahui kalau terdapat gangguan
perkembangan anak secara dini.
Buku
bacaan anak juga penting karena akan menambah kemampuan
berbahasa,
berkomunikasi, serta menambah wawasan terhadap lingkungannya.
Untuk
perkembangan motorik serta pertumbuhan otot-otot tubuh diperlukan
stimulasi
yang terarah dengan bermain, latihan-latihan atau olah raga. Anak perlu
diperkenalkan
dengan olah raga sedini mungkin, misalnya melempar/menangkap bola,
melompat,
main tali, naik sepeda).
Seorang
ahli mengatakan bahwa prioritas untuk anak adalah makanan,
perawatan
kesehatan, dan bermain. Makanan yang baik, pertumbuhan yang adekuat,
dan
kesehatan yang terpelihara adalah penting, tetapi perkembangan intelektual juga
diperlukan. Bermain merupakan ”sekolah” yang berharga bagi anak sehingga
perkembangan
intelektualnya optimal.
Ada
beberapa fungsi bermain pada anak yaitu sebagai berikut.
1.
Perkembangan Sensorik
Aktivitas
motor merupakan bagian yang berkembang pada masa bayi. Perkembangan sensorik
motor ini didukung oleh keterampilan motorik kasar dan halus seperti stimulus
visual,stimulus pendengaran,stimulus taktil (sentuhan),dan stimulasi
kinetik.Stimulus sensorik yang diberikan oleh lingkungan anak akan direspon
dengan memperlihatkan aktivitas-aktivitas motoriknya.
Stimulasi
visual merupakan stimulasi awal yang penting pada tahap permulaan perkembangan
anak.Anak akan meningkatkan perhatiannya pada lingkungan sekitar melalui
penglihatanny.Oleh karena itu,orang tua disarankan untuk memberikan mainan
warna-warni pada usia 3 bulan pertama.
Stimulasi
pendengaran (stimulasi auditif) adalah sangat penting untuk perkembangan
bahasanya (verbaal),terutama pada tahun pertama kehidupannya.Memberikan
sentuhan (stimulus taktil) yang mencukupi pada anak berarti memberikan
perhatian dan kasih sayng yang diperlukan oleh anak.Stimulus semacam ini akan
menimbulkan rasa aman dan percaya diri pada anak sehingga anak lebiih responsif
dan berkembang.Stimulasdi kinetik akan membantu anak untuk mengenal lingkungan
yang berberda.
2.
Pekembangan Intelektual
Memberikan
sumber-sumber yang beraneka ragam untuk pembelajaran
Eksplorasi
dan manipulasi bentuk,ukuran,tekstur,warna pengalaman dengan angka, hubungan
yang renggang konsep abstrak.Kesempatan untuk mempraktikkan dan memperluas
keterampilan berbahasa.Memberikan kesempatan untuk melatih pengalaman masa lalu
dalam upaya mengasimulasinya kedalam persepsi dan hubungan baru.Membantu anak
memahami dunia dimana mereka hidup dan membedakan antara fantasi
3.
Perkembangan Sosialisasi dan Moral
Sejak
awal masa anak-anak bayi telah menunjukkan ketertarikan dan kesenangan terhadap
orang lain terutama terhgadap ibu.Dengan bermain,anak akan mengembangkan dan
memperluas sosialisasi,belajar untuk mengatasi persoalan yang timbul,mengenal
nilai-niali moral dan etika,belajar mengenai apa yang salah dan benar,serta
bertanggung jawab terhadap sesuatu yang diperbuatnya.
Pada
tahun pertama,anak hanya mengamati objek di sekitarnya.Pada usia 2-3
tahun,biasanya anak suka bermaian peran seperti peran sebagai ayah,ibu dan
lain-lain. Pada usia pra sekolah anak lebih banyak bergabung dengan kelompok
sebayanya (peer group) mempunyai teman favorit.
4.
Kreativitas
Situasi
yang lebih menguntungkan/menyernagkan untuk berkreasi dari pada
bermain.Anak-anak dapat bereksperimen dan mencoba ide-idenya.Sekali anak merasa
puas untuk mencoba sesuatu yang baru dan berbeda,ia akan memindahkan kreasinya
kesituasi yang lain.Memungkinkan fantasi dan imajinasi dan meningkatkan
perkembangan bakat dan minat khusus.Untuk mengembangkan kreasi anak diperlukan
lingkunagan yang mendukung
5.
Kesadaran Diri
Dengan
aktivitas bermain,anak akan menyadari bahwa dirinya berbeda dengan yang lain
dan memahami dirinya sendiri.Anak belajar untuk memahami kelemahan dan
kemampuannya dibandingkan dengan anak yang lain.anak juga mulai melepaskan diri
dari orang tuanya.
6.
Nilai Terapeutik
Bermain
dapat mengurangi tekanan atau stres dari lingkungan.Dengan bermain,anak dapat
mengekspresikan emosi dan ketik puasan atas situsi sosial serta rasa takutnya yang
9
tidak dapat diekspresikan
di dunia nyata.Dengan bermain dapat memudahkan komunikasi verbal dan ninverbal
tentang kebutuhan,rasa takut dan keinginan.
Kemampuan
motorik pada bayi berdasarkan usia yakni:
Usia
|
Motorik kasar
|
Motorik halus
|
0-3 bulan
|
mengangkat kepala,
guling-guling,
menahan kepala tetap tegak,
|
melihat, meraih dan menendang mainan
gantung,
memperhatikan
benda bergerak,
melihat benda-benda kecil,
memegang benda,
meraba dan merasakan bentuk
permukaan,
|
3-6 bulan
|
menyangga berat,
mengembangkan kontrol kepala.
Duduk.
|
memegang benda dengan kuat,
Memegang benda dengan kedua tangan,
makan sendiri,
mengambil benda-benda kecil.
|
6-9 bulan
|
merangkak
menarik ke posisi berdiri
berjalan berpegangan
berjalan dengan bantuan.
|
Memasukkan benda kedalam wadah,
Bermain 'genderang'
Memegang alat tulis dan
mencoret-coret
Bermain mainan yang mengapung di air
Membuat bunyi-bunyian.
Menyembunyikan dan mencari mainan
|
9-12 bulan
|
bermain bola
membungkuk
berjalan sendiri
naik tangga.
|
Menyusun balok/kotak
Menggambar
Bermain di dapur.
|
b) Kemampuan Bicara dan Bahasa
Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara
ibu dan anak terjalin sehingga dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak
sangat besar. Kemampuan bicara bayi masih dalam bentuk pra bicara, yang
diekspresikan dengan cara menangis, mengoceh, gerakan isyarat dan ekspresi
wajah seperti tersenyum. Bahkan pada masa ini lebih sering muncul senyum sosial
sebagai reaksi terhadap rangsangan dari luar .
Ekspresi emosi adalah bahasa pertama sebelum
bayi berbicara, sebagai cara untuk mengkomunikasikan dirinya pada orang tua
atau orang lain. Bayi akan bereaksi pada ekspresi wajah dan tekanan suara,
sebaliknya orangtua membaca ekspresi bayi dan merespon jika ekspresi bayi
menunjukkan tertekan atau gembira. Terkait dengan ekspresi emosi bayi, yang
mudah dikondisikan, maka ekspresi emosi bayi mudah dikondisikan. Jika orangtua
lebih banyak menunjukkan suasana hati yang positif seperti selalu gembira,
santai dan menyenangkan, akan mempengaruhi pemahaman bayi terhadap sesuatu dan
cenderung menimbulkansuasana hati yang menyenangkan. Sebaliknya jika orang
dewasa mengkondisikan dengan situasi yang tidak menyenangkan maka suasana emosi
bayi cenderung buruk. Kemampuan bicara pada bayi sebenarnya ada hubungannya
dengan perkembangan otak, terutama pada saat bayi menangkap kata-kata yang
diucapkan dan menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya. Pada saat bayi
berjalan, berbicara, tersenyum dan mengerutkan dahi, sebenarnya tengah
berlangsung perubahan dalam otak. Meski keterkaitan sel-sel syaraf (neuron)
yang dimiliki bayi, masih sangat lemah, namun akan sangat mempengaruhi pada
perkembangan sel syaraf pada tahap selanjutnya. Bayi mengerti dan memahami sesuatu
yang berada disekelilingnya, tidak terbatas dengan melihat serta memanipulasi
namun sebenarnya bayi sudah memiliki kemampuan untuk memberi perhatian,
menciptakan simbolisasi, meniru dan menangkap suatu konsep melalui gerakan
sudah lebih berkembang. Oleh karenanya untuk mengoptimalkan kemampuan otaknya
maka bayi perlu lebih banyak menstimulasi bayi untuk mengenal benda-benda
sekelilingnya sambil terus mengajak berbicara.
Kemampuan
bicara dan berbahasa pada masa bayi sbb:
Usia
|
Kemampuan Bicara dan Bahasa
|
0-3 bulan
|
prabicara,
meniru suara-suara,
mengenali berbagai suara.
|
3-6 bulan
|
mencari sumber suara,
menirukan kata-kata..
|
6-9 bulan
|
menyebutkan nama gambar di buku
majalah,
menunjuk dan menyebutkan nama
gambar-gambar.
|
9-12 bulan
|
menirukan kata-kata
berbicara dengan boneka
bersenandung dan bernyanyi.
|
c) Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian
Kemampuan sosialisasi dan kemandirian dapat dirangsang
dengan sosialisasi pada masa bayi diawali di dalam keluarga, dimana dalam
keluarga terjadi hubungan timbal balik antara bayi dan pengasuh atau orangtua.
Melalui perhatian dan perilaku orangtua akan memberi kerangka pada bayi dalam
berinteraksi dan pengalaman yang terpenting bagi bayi karena keluarga adalah
melibatkan proses kasih sayang. Kemampuan bayi untuk bersosialisasi mulai
muncul, dasar-dasar sosial mulai dibentuk, yang diperoleh dengan cara mencontoh
perilaku pada situasi sosial tertentu, misalnya mencontoh perilaku sosial dari
kakak atau orang tuanya, yang akhirnya akan mempengaruhi cara penyesuaian
pribadi dan sosialnya dikemudian hari. Kemampuan sosialisasi dan kemandirian
pada masa bayi sbb:
Usia
|
Kemampuan Sosialisasi dan
Kemandirian
|
0-3 bulan
|
memberi rasa aman dan kasih sayang,
mengajak bayi tersenyum,
mengajak bayi mengamati benda-benda
dan keadaan di sekitarnya,
meniru ocehan dan mimik muka bayi,
mengayun bayi,
menina bobokan.
|
3-6 bulan
|
bermain "ciluk ba',
melihat dirinya di kaca,
berusaha meraih mainan.
|
6-9 bulan
|
mulai bermain atau 'bersosialisasi'
dengan orang lain.
Mulai melambaikan tangan jika
ditinggal pergi.
Mulai membalas lambaian tangan orang
lain.
|
9-12 bulan
|
Minum sendiri dari sebuah cangkir,
Makan bersama-sama
Menarik mainan yang letaknya agak
jauh.
|
2. Kemampuan Anak di Bawah Usia Lima
Tahun (12 – 59 bulan)
Pada masa ini kecepatan pertumbuhan mulai
menurun dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak
halus) serta fungsi eksresi/pembuangan. Periode penting dalam tumbuh kembang
masa usia ini akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.
Pada usia 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak
masih berlangsung; dan tejadi pertumbuhan serabut-serabut syaraf dan
cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks. Jumlah
dan pengaturan hubungan-hubungan antar sel syaraf ini akan sangat mempengaruhi
segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf
hingga bersosialisasi.
a) Kemampuan Motorik
Masa ini disebut sebagai masa sangat aktif dari
seluruh masa kehidupannya, karena tingkat aktivitasnya dan perkembangan otot
besar mereka sedang tumbuh. Demikian halnya dengan kemampuan motorik halus
anak, sudah mulai meningkat dan menjadi lebih tepat pada saat berusia 5 tahun.
Koordinasi tangan, lengan dan tubuh dapat bergerak bersama dibawah koordinasi
yang lebih baik daripada mata.
Dengan demikian masa ini disebut juga sebagai
masa belajar berbagai kemampuan dan keterampilan, dengan berbekal rasa ingin
tahu yang cukup kuat dengan seringnya anak mencoba hal-hal baru dan seringnya
pengulangan menyebabkan masa ini menjadi masa yang tepat untuk mempelajari
keterampilan baru.
Kemampuan
motorik yang dimiliki anak sebagai berikut:
Usia
|
Gerak Kasar
|
Gerak Halus
|
12-15 bulan
|
Berjalan tanpa pegangan sambil
menarik mainan yang bersuara,
Berjalan mundur,
Berjalan naik dan turun tangga,
Berjalan sambil berjinjit
Menangkap dan melempar bola
|
Bermainan balok dan menyusun
balok.
Memasukkan dan mengeluarkan benda
kedalam wadah.
Memasukkan benda yang satu ke benda
lainnya.
|
15-18 bulan
|
Bermain di luar rumah.
Bermain air
Menendang bola.
|
Meniup ,
Membuat untaian.
|
18-24 bulan
|
Melompat,
Melatih keseimbangan tubuh,
Mendorong mainan dengan kaki.
|
Mengenal berbagai ukuran dan bentuk,
Bermain puzzle,
Menggambar wajah atau bentuk,
Membuat berbagai bentuk dari adonan
kue/lilin mainan.
|
24-36 bulan
|
Latihan menghadapi rintangan,
Melompat jauh,
Melempar dan menangkap bola besar.
|
Membuat gambar tempelan,
Memilih dan mengelompokkan
benda-benda menurut jenisnya,
Mencocokan gambar dan benda,
Konsep jumlah,
Bermain/menyusun balok-balok.
|
36-48 bulan
|
Menangkap bola kecil dan melemparkan
kembali.
Berjalan mengikuti garis lurus,
Melompat dengan satu kaki,
Melempar benda-benda kecil ke atas,
Menirukan binatang berjalan,
Berjalan jinjit secara bergantian.
|
Memotong dengan menggunakan gunting,
Menempel guntingan gambar sesuai
dengan cerita.
Menempel gambar pada karton.
Belajar 'menjahit' dengan tali
rafia.
Menggambar/menulis garis lurus,
bulatan,segi empat, huruf dan angka.
Menghitung lebih dari 2 atau 3
angka.
Menggambar dengan jari, memakai cat,
Mengenal campuran warna dengan cat
air,
Mengenal bentuk dengan menempel
potongan bentuk.
|
48-60 bulan
|
Lomba karung
Main engklek
Melompat tali.
|
Mengenal konsep "separuh atau
satu"
Menggambar dan atau melengkapi
gambar,
Menghitung benda-benda kecil dan
mencocokkan dengan angka.
Menggunting kertas (sudah dilipat)
dengan gunting tumpul,
Membandingkan besar/kecil,
banyak/sedikit, berat/ringan.
Belajar 'percobaan ilmiah'
Berkebun.
|
b) Kemampuan Bicara dan
Bahasa
Bertambahnya kematangan otak dikombinasikan
dengan peluang-peluang untuk menjelajahi dunia sekelilingnya dan sebagai
penyumbang terbesar untuk lahirnya kemampuan kognitif anak. Sejumlah kemampuan
anak, seperti belajar membaca adalah berkaitan dengan masukan dari mata anak
yang ditransmisikan ke otak anak, kemudian melalui sistem yang ada di otak,
menterjemahkannya kedalam kode huruf-huruf, kata-kata dan asosiasinya. Akhirnya
akan dikeluarkan dalam bentuk bicara. Bakat bicara anak karena sistem otak
diorganisasikan sedemikian rupa sehingga memungkinkan anak memproses sebagai
bahasa.
Anak mulai pandai berbicara, sejalan dengan
perkembangannya memahami sesuatu. Biasanya anak mulai berbicara sendiri,
kemudian berkembang menjadi kemampuan untuk bertindak tanpa harus
mengucapkannya. Dalam hal ini anak telah menginternalisasikan pembicaraan yang
egocentris dalam bentuk berbicara sendiri menjadi pemikiran anak. Hal ini
merupakan suatu transisi awal untuk dapat lebih berkomunikasi secara
sosial.
Usia
|
Kemampuan Bicara dan Bahasa
|
12-15 bulan
|
Membuat suara dari dari barang2 yang
dipilihnya,
Menyebut nama bagian tubuh,
Melakukan pembicaraan.,
|
15-18 bulan
|
Bercerita tentang gambar di buku/majalah,
Permainan telepon-teleponan,
Menyebut berbagai nama barang.
|
18-24 bulan
|
Melihat acara televisi,
Mengerjakan perintah sederhana,
Bercerita tentang apa yang
dilihatnya.
|
24-36 bulan
|
Menyebut nama lengkap anak,
Bercerita tentang diri anak,
Menyebut berbagi jenis pakaian.
Menyatakan keadaan suatu
benda.
|
36-48 bulan
|
Berbicara dengan anak,
Bercerita mengenai dirinya,
Bercerita melalui album foto,
Mengenal huruf besar menurut alfabet
di koran/majalah.
|
48-60 bulan
|
Belajar mengingat-ingat,
Mengenal huruf dan simbol,
Mengenal angka,
Membaca majalah,
Mengenal musim,
Mengumpulkan foto kegiatan keluarga,
Mengenal dan mencintai buku,
Melengkapi dan menyelesaikan
kalimat,
Menceritakan masa kecil anak,
Membantu pekerjaan di dapur.
|
c) Kemampuan Bersosialisasi dan Kemandirian
Dasar-dasar sosialisasi yang sudah diletakkan
pada masa bayi, maka pada masa ini mulai berkembang. Dalam hal ini hubungan
keluarga, orangtua-anak, antar saudara dan hubungan dengan sanak keluarga cukup
berperan. Pengasuhan pada tahun pertama berpusat pada perawatan, berubah ke
arah kegiatan-kegiatan seperti permainan, pembicaraan dan pemberian disiplin,
akhirnya mengajak anak untuk menalar terhadap sesuatu. Pada masa ini sebagai
masa bermain, anak mulai melibatkan teman sebayanya, melalui bermain, meski
interaksi yang dibangun dalam permainan bukan bersifat sosial, namun sebagai
kegiatan untuk menyenangkan dan dilaksanakan untuk kegiatan itu sendiri. Jenis
permainan yang dilakukan bisa berbentuk konstruktif, permainan pura-pura,
permainan sensori motorik, permainan sosial atau melibatkan orang lain, games
atau berkompetisi.
Usia
|
Kemampuan Bersosialisasi dan
Kemandirian
|
12-15 bulan
|
Menirukan pekerjaan rumah tangga,
Melepas pakaian,
Makan sendiri,
Merawat mainan,
Pergi ke tempat-tempat umum.
|
15-18 bulan
|
Belajar memeluk dan mencium,
Membereskan mainan/membantu kegiatan
di rumah,
Bermain dengan teman sebaya,
Permainan baru,
Bermain petak umpet.
|
18-24 bulan
|
Mengancingkan kancing baju,
Permainan yang memerlukan interkasi
dengan teman bermain.
Membuat rumah-rumahan,
Berpakaian,
Memisahkan diri dengan anak.
|
24-36 bulan
|
Melatih buang air kecil dan buang
air besar di WC/kamar mandi.
Berdandan/memilih pakaian sendiri.
Berpakaian sendiri.
|
36-48 bulan
|
Mengancingkan kancing tarik,
Makan pakai sendok garpu,
Membantu memasak,
Mencuci tangan dan kaki,
Mengenal aturan/batasan.
|
48-60 bulan
|
Membentuk kemandirian dengan memberi
kesempatan mengunjungi temannya tanpa ditemani.
Membuat atau menempel foto keluarga,
Membuat mainan/boneka dari kertas.
Menggambar orang,
Mengikuti aturan permainan/petunjuk,
Bermain kreatif dengan
teman-temannya,
Bermain 'berjualan dan berbelanja di
toko"
|
3. Masa
Anak Pra Sekolah (usia 60-72 bulan atau 5-6 tahun);
Pada masa ini, pertumbuhan berlangsung dengan
stabil, aktivitas jasmani semakin bertambah dan meiningkatnya keterampilan dan
proses berpikir. Anak mulai menunjukkan keinginannya seiring dengan pertumbuhan
dan perkembangannya. Pada masa ini, anak mulai diperkenalkan dengan lingkungan
luar selain lingkungan dalam rumah, sehingga anak mulai senang bermain di luar
rumah. Anak mulai berteman bahkan anak banyak keluarga menghabiskan waktunya
bermain di luar rumah, seperti bermain di taman atau ke tempat-tempat yang
menyediakan fasilitas bermain anak.
Pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah,
oleh karenanya panca indera dan sistim reseptor penerima rangsangan serta
proses memori harus sudah siap sehingga anak mampu belajar dengan baik. Proses
belajar yang tepat bagi usia ini adalah dengan cara bermain.
Kemampuan yang dimiliki pada anak pra sekolah
adalah sbb:
Kemampuan
|
Keterangan
|
Gerak kasar
|
bermain bola dengan teman sebayanya
naik sepeda, bermain sepatu
roda.
|
Gerak halus
|
mengerti urutan kegiatan,
berlatih mengingat-ingat,
membuat sesuatu dari tanah
liat/lilin,
bermain "berjualan",
belajar bertukang, memakai pali,
gergaji dan paku,
mengumpulkan benda-benda,
belajar memasak,
mengenal kalender
mengenal waktu,
menggambar dari berbagai sudut
pandang,
belajar mengukur.
|
Bicara dan bahasa
|
mengenal benda yang serupa dan
berbeda,
bermain tebak-tebakan,
berlatih mengingat-ingat,
menjawab pertanyaan "mengapa
?"
menganal rambut/tanda lalu lintas,
mengenal uang logam,
mengamati/meneliti keadaan
sekitar.
|
Bersosialisasi dan kemandirian.
|
Berkomunikasi dengan anak,
Berteman dan bergaul,
Mematuhi peraturan keluarga
|
Di
bawah ini ada beberapa contoh alat permainan balita dan perkembangan
yang
distimuli:
1.
Pertumbuhan fisisk/motorik kasar:
Sepeda
roda tiga/dua, bola, mainan yang ditarik atau didorong
2.
Motorik halus:
Gunting,
pensil, bola, balok, lilin.
3.
Kecerdasan/kognitif:
Buku
bergambar, buku cerita, puzzle, lego, boneka, pensil warna, radio.
4.
Bahasa:
Buku
bergambar, buku cerita, majalah, radio tape, TV
5.
Menolong diri sendiri:
Gelas/piring
plastik, sendok, baju, sepatu, kaos kaki
6.
Tingkah laku social:
Alat
permainan yang dapat dipakai bersama, misalnya congklak, kotak pasir,
bola,
tali.
E.
CIRI ALAT PERMAINAN UNTUK ANAK DIBAWAH USIA 5 TAHUN
0
– 12 bulan
Tujuan:
- Melatih refleks-refleks (untuk anak
berumur 1 bulan), misalnya mengisap,
menggenggam.
- Melatih kerja sama mata dengan tangan
- Melatih kerja sama mata dengan telinga
- Melatih mencari obyek yang ada tetapi
tidak kelihatan
- Melatih mengenal sumber asal suara
- Melatih kepekaan perabaan
- Melatih keterampilan dengan gerakan
berulang-ulang
Alat
permainan yang dianjurkan:
- Benda-benda yang aman untuk dimasukkan
mulut atau dipegang
- Alat permainan yang berupa gambar atau
bentuk muka
- Alat permainan lunak berupa boneka orang
atau binatang
- Alat permainan yang dapat digoyangkan dan
keluar suara
- Alat permainan berupa selimut dan boneka
- Giring-giring
12
– 24 bulan
Tujuan:
- Mencari sumber suara/mengikuti sumber
suara
- Memperkenalkan sumber suara
- Melatih anak melakukan gerakan mendorong
dan menarik
- Melatih imajinasinya
- Melatih anak melakukan kegiatan
sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiatan
yang
menarik
Alat
permainan yang dianjurkan:
- Genderang, bola denga giring-giring
didalamnya
- Alat permainan yang dapat didorong dan
ditarik
- Alat permainan yang terdiri dari: alat
rumah tangga (cangkir, piring, sendok,
botol
plastik, ember dll.), balok-balok besar, kardus-kardus besar, buku
bergambar,
kertas-kertas untuk dicoret, krayon/pensil warna.
25
– 36 bulan
Tujuan:
- Menyalurkan emosi/perasaan anak
- Mengembangkan ketrampilan berbahasa
- Melatih motorik halus dan kasar
- Mengembangkan kecerdasan (memasangkan,
menghitung, mengenal dan
membedakan
warna)
- Melatih kerja sama mata dan tangan
- Melatih daya imajinasi
- Kemampuan membedakan permukaan dan warna
benda
Alat
permainan yang dianjurkan:
- Lilin yang dapat dibentuk
- Alat-alat untuk menggambar
- Puzzle sederhana
- Manik-manik ukuran besar
- Berbagai benda yang mempunyai permukaan
dan warna berbeda
- Bola
36
– 72 bulan
Tujuan:
- Mengembangkan kemampuan menyamakan dan
membedakan
- Mengembangkan kemampuan berbahasa
- Mengembangkan pengertian tentang
berhitung, menambah, mengurangi
- Merangsang daya imajinasi dengan berbagai
cara bermain pura-pura
(sandiwara)
- Membedakan benda dengan perabaan
- Menumbuhkan sportivitas
- Mengembangkan kepercayaan diri
- Mengembang kreativitas
- Mengembangkan koordinasi motorik
(melompat, memanjat, lari dll)
- Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi,
motorik halus dan kasar
- Mengembangkan sosialisasi atau bergaul
dengan anak dan orang diluar
rumahnya
- Memperkenalkan pengertian yang bersifat
ilmu pengetahuan, misalnya
pengertian
terapung dan tenggelam
- Mengenalkan suasana kompetisi, gotong
royong
Alat
permainan yang dianjurkan:
- Berbagai benda dari sekitar rumah, bulu
bergambar, majalah anak-anak, alat
gambar
& tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air
- Teman-teman bermain: anak sebaya, orang
tua, orang lain diluar rumah
Berikut
adalah stimulasi (rangsangan) umum yang dapat di berikan kepada bayi Anda:
1. Limpahkan banyak cinta dan kasih sayang
untuk bayi dan anak Anda.
Jangan malu untuk menunjukkan kasih sayang dan rasa cinta yang Anda miliki. Hal pertama yang harus Anda ingat adalah cinta adalah kebutuhan utama yang nyata bagi bayi Anda. Dalam merawat dan memberikan segala kebutuhan bayi Anda sehari-hari usahakan untuk selalu disertai dengan rasa cinta dan kehangatan yang tulus untuk sang buah hati. Bentuk kasih sayang ini akan membuat bayi Anda merasa sangat dihargai dan hal ini mampu menumbuhkan rasa optimisme yang kuat dalam dirinya. Selain itu, limpahan kasih sayang dan cinta yang Anda berikan juga dapat meningkatkan perkembangan otak bayi Anda.
Jangan malu untuk menunjukkan kasih sayang dan rasa cinta yang Anda miliki. Hal pertama yang harus Anda ingat adalah cinta adalah kebutuhan utama yang nyata bagi bayi Anda. Dalam merawat dan memberikan segala kebutuhan bayi Anda sehari-hari usahakan untuk selalu disertai dengan rasa cinta dan kehangatan yang tulus untuk sang buah hati. Bentuk kasih sayang ini akan membuat bayi Anda merasa sangat dihargai dan hal ini mampu menumbuhkan rasa optimisme yang kuat dalam dirinya. Selain itu, limpahan kasih sayang dan cinta yang Anda berikan juga dapat meningkatkan perkembangan otak bayi Anda.
2. Berbicaralah kepada bayi Anda dengan lemah
lembut.
Berbicaralah kepada bayi Anda dengan suara yang lemah lembut dan memakai berbagai kosa kata yang disertai juga dengan ekspresi. Suara Anda adalah suara favorit mereka, karena bayi Anda sudah mendengar dan akrab dengan suara Anda sejak mereka masih di dalam rahim Anda.
Berbicaralah kepada bayi Anda dengan suara yang lemah lembut dan memakai berbagai kosa kata yang disertai juga dengan ekspresi. Suara Anda adalah suara favorit mereka, karena bayi Anda sudah mendengar dan akrab dengan suara Anda sejak mereka masih di dalam rahim Anda.
3. Berikan respon.
Berikan respon atau tanggapan atas apa yang dibutuhkan dan diinginkan bayi Anda tanpa keraguan. Hal semacam ini akan membuat mereka belajar bahwa mereka dapat membangun komunikasi dengan orang lain, sehingga mereka akan lebih percaya diri dan juga sisi emosional mereka akan lebih stabil.
Berikan respon atau tanggapan atas apa yang dibutuhkan dan diinginkan bayi Anda tanpa keraguan. Hal semacam ini akan membuat mereka belajar bahwa mereka dapat membangun komunikasi dengan orang lain, sehingga mereka akan lebih percaya diri dan juga sisi emosional mereka akan lebih stabil.
4. Berikan sentuhan lembut Anda kepada bayi.
Sentuh bayi Anda mulai dari sekarang, karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi yang sering mendapatkan sentuhan, belaian, pemijatan atau bentuk stimulasi taktil lainnya akan berkembang lebih cepat dan juga sedikit menangis.
Sentuh bayi Anda mulai dari sekarang, karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi yang sering mendapatkan sentuhan, belaian, pemijatan atau bentuk stimulasi taktil lainnya akan berkembang lebih cepat dan juga sedikit menangis.
5. Dorong bayi Anda untuk meniru.
Anda harus ingat bahwa bayi Anda akan terus menganalisa setiap gerak Anda, tindakan Anda, dan semua yang Anda lakukan. Mereka juga akan mengingat bagaimana cara Anda menghasilkan suara dan ekspresi. Dan amat luar biasa pada akhirnya mereka akan meniru hal-hal yang dipelajari tersebut.
Anda harus ingat bahwa bayi Anda akan terus menganalisa setiap gerak Anda, tindakan Anda, dan semua yang Anda lakukan. Mereka juga akan mengingat bagaimana cara Anda menghasilkan suara dan ekspresi. Dan amat luar biasa pada akhirnya mereka akan meniru hal-hal yang dipelajari tersebut.
6. Biarkan bayi Anda untuk bereksplorasi.
Biarkan dan berikan kesempatan kepada bayi Anda untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar dan lingkungan-lingkungan baru. Tetapi, tentu Anda harus memastikan dan memerhatikan segala aspek keamanannya. Misalnya, Anda dapat membawa bayi Anda untuk berjalan-jalan ke banyak tempat untuk memperkenalkannya pada kondisi dan situasi yang berbeda. Bayi Anda akan belajar banyak hal dari segala yang dilihatnya. Jika memungkinkan, biarkan bayi Anda untuk menemukan hal-hal baru sendiri. Ini pasti akan memberikan efek rangsangan yang positif kepada sang buah hati agar tumbuh kembangnya lebih baik dan optimal.
Biarkan dan berikan kesempatan kepada bayi Anda untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar dan lingkungan-lingkungan baru. Tetapi, tentu Anda harus memastikan dan memerhatikan segala aspek keamanannya. Misalnya, Anda dapat membawa bayi Anda untuk berjalan-jalan ke banyak tempat untuk memperkenalkannya pada kondisi dan situasi yang berbeda. Bayi Anda akan belajar banyak hal dari segala yang dilihatnya. Jika memungkinkan, biarkan bayi Anda untuk menemukan hal-hal baru sendiri. Ini pasti akan memberikan efek rangsangan yang positif kepada sang buah hati agar tumbuh kembangnya lebih baik dan optimal.
7. Bacakan buku
secara rutin.
Aktivitas membacakan cerita amat penting dan besar manfaatnya untuk Tumbuh Kembang Bayi. Usahakan untuk memilih buku cerita yang bergambar menarik dan banyak warnanya. Stimulasi bagian otaknya akan lebih optimal dan efektif dengan aktivitas ini. Daya imajinasi dan kosakatanya pun akan semakin berkembang. Meskipun, bayi belum sepenuhnya paham tentang cerita yang Anda bacakan, tetapi mereka akan belajar banyak hal dari aktivitas ini. .
Aktivitas membacakan cerita amat penting dan besar manfaatnya untuk Tumbuh Kembang Bayi. Usahakan untuk memilih buku cerita yang bergambar menarik dan banyak warnanya. Stimulasi bagian otaknya akan lebih optimal dan efektif dengan aktivitas ini. Daya imajinasi dan kosakatanya pun akan semakin berkembang. Meskipun, bayi belum sepenuhnya paham tentang cerita yang Anda bacakan, tetapi mereka akan belajar banyak hal dari aktivitas ini. .
8. Memutar musik untuk bayi Anda.
Musik dapat mengoptimalkan perkembangan sisi kanan dan sisi kiri otak bayi Anda. Hal ini diyakini membawa manfaat dan efek positif bagi perkembangan otak bayi. Dengan music, proses belajar bayi Anda pun akan lebih mudah.
Musik dapat mengoptimalkan perkembangan sisi kanan dan sisi kiri otak bayi Anda. Hal ini diyakini membawa manfaat dan efek positif bagi perkembangan otak bayi. Dengan music, proses belajar bayi Anda pun akan lebih mudah.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Tercapainya
tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologik seseorang yang
merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor
genetik, lingkungan bio-fisiko-psiko sosial dan perilaku. Proses yang unik dan
hasil akhir yang berbeda-beda yang memberika ciri tersendiri pada setiap anak.
Dunia anak tidak dapat dipisahkan dengan dunia bermain. Aktivitas bermain
merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak secara optimal.Alat permainan
pada anak hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak sehingga
dapat merangsang perkembangan anak secara optimal untuk pengembangan aspek
fisik, bahasa, kognitif dan soaial anak atau disebut dengan alat permainan
edukatif (APE).Jenis permainan disesuaikan dengan usia anak.
B.
SARAN
1.
Tumbuh kembang harus menjadi perhatian bagi pemerintah, tenaga kesehatan, dan
masyarakat khususnya supaya anak Indonesia dapat mencapai kesehatan yang
optimal.
2.
Diharapkan kepada orangtua dan keluarga agar memberi makanan seimbang kepada
bayi dan balita untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi yang menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan.
3.
Dalam memberikan alat permainan pada anak diharapkan kepada orang tua untuk
menyesuaikan dengan umur anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar